Bayam tahu/kaskus.co.id
Di era digital seperti saat ini, kabar bisa menyebar dengan cepat melalui berbagai media, misalnya : internet, BBM, dan lainnya. Sayangnya, beberapa kabar yang beredar ada yang tidak jelas kebenarannya alias hanya kabar bohong. Salah satu kabar yang mungkin membuat beberapa dari Anda merasa bingung atau cemas adalah tentang larangan memasak bayam dan tahu secara bersama karena dapat menyebabkan kanker. (Cara Membuat Fried Chiken yang Keriting dan Crispy)
Bagaimana mungkin bayam dan tahu yang bernutrisi tinggi dapat mengancam kesehatan kita? Antara percaya dan tidak, yang jelas kalau sudah menyangkut masalah kesehatan, pasti semua akan berusaha menghindarinya. Hem, daripada hanya meraba-raba tanpa tahu dengan jelas kebenarannya, ada baiknya kita kita mencari tahu pendapat beberapa ahli.
Bagaimana Pendapat Ahli?
Dr. Damar prasmusinto SpOG, ahli kandungan RS Brawijaya menyebutkan, seperti yang dikutip pada Detik.com bahwa “bayam dan tahu tidak ada hubungannya dengan kista, karena menurut Beliau penyebab kista secara umum ada dua, yakni bawaan lahir dan endometriosis/adanya pertumbuhan abnormal pada lapisan endometrium.
Lalu apakah tidak mungkin jika kista disebabkan oleh makanan? Masih menurut Beliau, makanan dan pola makan tidak sehat bisa jadi penyebab gangguan reproduksi, tapi bukan berarti kombinasi tahu dan bayam tapi junk food dan makanan yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, seperti : hormone tertentu, dioxin, dan lain sebagainya.
Tapi Bagaimana dengan kandungan nitrosamine danam kombinasi bayam dan tahu?
Ada yang mencemaskan persenyawaan antara nitrit pada bayam dengan asam amino yang terdapat dalam tahu yang konon jika dikombinasikan akan membentuk nitrosamine yang memiliki sifat karsinogenik. Sementara yang kita tahu, karsinogenik merupakan salah satu penyebab kanker. Ternyata untuk menjadi karsinogenik tidaklah mudah, diperlukan dosis yang cukup tinggi dan dalam waktu lama.
Masihkah berani mencapur bayam dengan tahu atau tempe?
Prinsipnya, semua bahan makanan alami akan aman asalkan dikonsumsi secara wajar, sebaliknya dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Semoga kita lebih bijak lagi dalam mencerna informasi dan tidak perlu mencemaskan kabar berita yang belum jelas kebenarannya. Semoga bermanfaat.
Loading...
loading...